Museum Maritim Indonesia
Museum Maritim Indonesia terletak di Gedung IPC (Indonesia of Port Corporation) atau PT. Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II), Jl. Raya Pelabuhan No. 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310. Museum ini menyajikan informasi yang cukup lengkap mengenai sejarah maritim Indonesia, dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II.
Museum maritim Indonesia ini didirikan oleh IPC dalam rangka untuk memberikan kesempatan pada generasi di Indonesia mengetahui bagaimana sejarah maritim di Indonesia.
Museum Maritim Indonesia
Sejarah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 14.572 pulau dan lebih dari 500 pelabuhan sebelum tahun 1870, pelabuhan di Indonesia hanya memanfaatkan bentang alam yang ada (pelabuhan alami). Aktivitas di pelabuhan pada periode ini yaitu kapal-kapal besar menambatkan jangkar di tengah laut dan kapal-kapal kecil mengangkut barang menuju mulut sungai atau teluk. Proses ini memakan banyak waktu dan menjadi berbahaya jika dilakukan sepanjang musim muson barat karena gelombang besar di laut.
Peningkatan endapan lumpur di muara kali menyebabkan kapal-kapal besar harus berlabuh semakin jauh dari daratan. Hal tersebut membuat pemerintah Hindia Belanda mengusulkan membuat pelabuhan baru di Tanjung Priok, Usul pun disetujui, pembangunan pelabuhan Tanjung Priok dimulai dari tahun 1877 hingga selesai pada tahun 1886. Indonesia pun memiliki pelabuhan buatan pertama. Pada perkembangannya, pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia.
Museum Maritim Indonesia dibuka pada tanggal 7/12/2018, memamerkan berbagai artefak yang menjelaskan perjalanan sejarah kemaritiman di Indonesia.
Denah
Denah Museum Maritim Indonesia
Koleksi
Museum Maritim Indonesia mempunyai dua ruang pameran tetap di sayap kiri dan kanan bangunan. Masing-masing ruangan mewakili dua era berbeda, sebelum dan sesudah kemerdekaan.
Ruang pamer sayap timur gedung menceritakan sejarah maritim Indonesia sebelum kemerdekaan, mulai dari jaman kerajaan hingga masa kolonial Belanda.
Kemaritiman jaman kerajaan Majapahit (https://indoepic.com)
Beberapa miniatur kapal yang mewakili masing-masing zaman juga ikut dipamerkan. Tak ketinggalan, dinding-dinding museum dipasangi lukisan dan infografis yang menjelaskan perkembangan dunia maritim ketika itu.
Alat Navigasi Sextant dan Astrolabe (https://indoepic.com)
Alat Navigasi Kompas (https://indoepic.com)
Ruang pamer sayap barat gedung menceritakan perkembangan maritim selepas Indonesia merdeka.
Secara khusus, ruangan tersebut mengangkat sejarah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya. Pelabuhan-pelabuhan itu antara lain Pelabuhan Belawan, Tanjung Perak, Cirebon, dan tentu saja Pelabuhan Tanjung Priok.
Fasilitas
Lantai 1
Kotak Penitipan Barang
Kotak penitipan barang berada di lantai 1 untuk pengunjung yang membawa barang besar agar lebih leluasa.
Toko Souvenir
Toko souvenir berada di lantai satu menyediakan berbagai bentuk barang terkait pelabuhan dan maritim.
Lantai 2
Ruang Pertemuan (meeting room)
Ruang pertemuan berada di lantai dua berkapasitas 150 (seratus lima puluh) orang.
Ruang Auditorium
Auditorium berada di lantai dua dan dapat digunakan untuk berbagai aktivias.
Perpustakaan
Perpustakaan memiliki berbagai koleksi buku terkait pelabuhan dan maritim berada di latai dua.
Kafe
Kafe bernuansa outdoor berada di lantai dua menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung museum.
Mushola
Mushola berada di lantai dua disediakan bagi pengunjung muslim.
Museum Maritim Indonesia
Gedung IPC (Indonesia of Port Corporation)
Jl. Raya Pelabuhan No. 9, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310
Telp. (WA): +62 811 9434 545
Website: https://maritimemuseum.id
IG: @museummaritime
FB: Museum Maritim Indonesia
Jam Operasional
Selasa – Jum’at: 09.00 – 16.00
Sabtu – Minggu: 09.00-17.00
Hari Senin dan hari libur nasional tutup