Kampung Ekowisata Sarongge (https://www.ekafikry.com)
Kampung Ekowisata Sarongge terletak di Desa Ciputri, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Kampung Sarongge yang letaknya berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), masuk sebagai zona penyangga sementara TNGGP merupakan areal inti (core area) nya, telah ditetapkan oleh Unesco tahun 1977 sebagai Cagar Biosfer Cibodas (CBC), dengan ketinggian 1.000-1.600 mdpl.
Areal TNGPP yang semula seluas 15.196 ha pada tahun 2003, diperluas menjadi 22.851,03 ha. Seluas 5.000 ha dari areal itu direhabilitasi melalui program adopsi pohon. Program ini bertujuan untuk merehabilitasi areal taman nasional yang sudah terlanjur menjadi kebun-kebun sayur menjadi hutan primer.
Kampung Ekowisata Sarongge (https://pemudabatavia.wordpress.com)
Paket Wisata
Ada banyak program yang ditawarkan untuk wisatawan yang mencoba melepas penat dari kesemerawutan kota. Kegiatan seperti menanam pohon, memanen sayur, budidaya ulat sutera, hingga camping ground menjadi pilihan yang tepat untuk keluarga.
Adopsi Pohon
Program ini menjadi ikon utama di desa Sarongge. Adopsi pohon merupakan program kerjasama antara pihak Perhutani Balai Besar TNGPP dengan Green Radio. Green Radio sendiri merupakan radio yang bergerak di bidang lingkungan. Visinya membahas segala permasalahan lingkungan mulai dari kebijakan sampai pada tips perubahan perilaku yang ramah lingkungan.
Kerjasama ini bermula pada tahun 2008. Dalam lima tahun, Green Radio, bersama Balai Besar TNGPP, para adopter dan petani Sarongge, menanam sekitar 22.000 pohon. Penanaman perdana dilakukan pada tanggal 8 Juli 2008 di areal TNGPP yang merupakan bekas areal perhutani.
Belajar Ternak
Ternak domba (https://readersblog.mongabay.co.id)
Program ternak ini meningkatkan kesejahteraan mereka menjadi tiga kali lipat dari perkebunan sayur di dalam kawasan taman nasional. Selain itu menjadikan liburan kita menjadi lebih bermanfaat dengan belajar ternak dari warga lokal.
Budidaya Lebah Madu
Pada tahun 2011 masyarakat Sarongge mengembangkan lebah madi dengan menyebarkan 20 kotak di sekitar taman nasional. Kotak-kotak lebah tersebar di sepanjang perbatasan hutan taman nasional dengan batas kampung warga Sarongge. Sehingga kotak-kotak lebah madu ini dapat diamati sambil berjalan menuju Hutan Sahabat Green.
Pertanian Organik
Pertanian organik di Sarongge awalnya didirikan oleh Green Initiative Foundation. Pertanian ini menempati lahan seluas 1.600 meter persegi, produksi Pertanian Organik Sarongge meliputi 20 jenis sayuran.
Petani di kampung ini mengembangkan pertanian organik yang bebas pestisida dan menggunakan pupuk alami. Sehingga di tempat ini pengunjung bisa membeli sayuran segar langsung dari petaninya. Selain sayurnya yang masih segar, harganya juga relatif lebih murah dan langsung dapat dipetik dari kebunnya.
Budidaya Ulat Sutera
Kain sutera merupakan bahan pakaian yang sangat indah dan istimewa di dunia. Tak ada yang tak ingin menggunakan kain jenis ini. Proses pembuatan yang rumit dan panjang menjadikan kain sutera harus merogoh kocek tak sedikit. Maka dari itu tak banyak juga pengrajin yang mengembangkan budidaya ini. Di Cianjur baru ada satu pengrajin kain sutera yang terbilang sudah memproduksi secara simultan, yaitu Kelompok Usaha Bersama Aurarista di Kampung Sarongge, RT 02/06, Desa Ciputri Kecamatan Pacet, Cianjur.
Perkebunan Sereh Wangi
Minyak sereh juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk pembuatan sabun, bahan kosmetik dan minyak gosok. Selain itu sari dari sereh wangi juga dapat dijadikan sebagai minuman hangat yaitu teh. Selain mencicipi olahan sereh wangi anda juga bisa melihat proses pembuatannya.
Kopi Sarongge
Kopi Sarongge (https://wartakota.tribunnews.com)
Tosca Santoso, inisiator kopi Sarongge, mengatakan, produksi kopi ini merupakan rintisan para petani Kampung Sarongge.
Ada beberapa varian dari kopi Sarongge seperti Sarongge Full Wash, Saronge Honey, Sarongge Natural, Saronge Winey, Saronge Luwak, Sarongge Lanang, Sarongge 1535, Sarongge Rosidi, Sarongge Ki Hujan.
Varian tersebut terdiri dari kopi robusta dan arabika yang membedakan adalah cara pengolahan dan lokasi penanaman.
Camping Ground
Program ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin bermalam dan merasakan dinginnya hawa pegunungan. Bersama keluarga tercinta kegiatan camping ground memberikan pendidikan secara langsung betapa pentingnya konservasi hutan.
Akesibilitas
Dari Jakarta
Jakarta – Bogor – Puncak – Pacet dengan jarak tempuh lebih kurang 100 km atau sekitar 3 jam perjalanan.
Dari Bandung
Sementara jika dari Bandung, dapat melalui jalur Bandung – Cianjur – Cipanas – Pacet dengan jarak tempuh lebih kurang 85 km atau 2 jam perjalanan.
Informasi lebih lanjut hubungi
Kampung Ekowisata Sarongge
Jl. Pasir Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaen Cianjur 43253, Jawa Barat
Website: https://sarongge.business.site
Ponsel: 0877-2145-4716