Beragam Motif Batik Kabupaten Blitar
Di Indonesia, batik merupakan lambang kearifan lokal serta simbol jati diri bangsa warisan nenek moyang yang harus kita jaga kelestariannya. Di masing-masing daerah, batik memeiliki keberagaman corak dan karakteristik motif yang berbeda-beda sesuai dengan kearifan lokal daerah itu sendiri.
Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, bersama LPPMPPPM ISI Surakarta mengadakan Sosialisasi Hasil Kajian Motif Batik Khas Kabupaten Blitar yaitu Motif Cakra Palah, tidak akan mematikan motif yang sudah ada tapi justru akan menguatkan design batik yang telah ada.
Batik Kabupaten Blitar (https://infobatik.id)
Batik Motif Cakra Palah
Cakra berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya roda atau lingkaran. Menurut KBBI, cakra berarti roda, besi bundar, pipih dan tajam (sebagai senjata). Merupakan senjata andalan Dewa Wisnu yang berupa panah berbentuk bola seperti roda bergerigi. Sedangkan Palah berasal dari nama asli Candi Penataran yaitu Candi Palah.
Makna dari Cakra Palah sendiri adalah simbol kesadaran sejati manusia akan keberadaannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak sempurna, sehingga dalam kehidupannya harus selalu berupaya untuk mencari kesempurnaan urip sejati dengan berbuat baik pada sesama.
Batik Kabupaten Blitar (https://petaportal.com)
Batik Motif Tutur
Batik Tutur (https://inilahblitar.blogspot.com)
Tutur atau Pitutur dalam bahasa jawa berarti nasehat-nasehat yang sarat akan makna filosofis kehidupan pada tiap motifnya. Sebelum dikenal masyarakat luas, Batik kebanggaan Blitar ini memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang.
Batik Tutur menggunakan gambar binatang dan tumbuh-tumbuhan sebagai unsur atau ornamen utama. Antar ornamen utama itu kemudian terhubung dengan unsur-unsur tertentu sehingga ada saling keterkaitan satu ornamen utama dengan yang lain dan membentuk sebuah alur cerita atau nasehat (Tutur).
Sejarah
Keberadaan batik Tutur ini awalnya diketahui lewat foto hitam putih yang terdapat pada arsip-arsip kuno zaman kolonial Belanda. Dalam Caption dengan Bahasa Belanda dituliskan keterangan “Batik Afkomstig Uit Blitar, 1902”. Dalam bahasa Belanda artinya sangat mencengangkan yaitu “Batik yang berasal dari Blitar, 1902”.
Motif Batik Tutur
Motif Batik Tutur sendiri berisi simbol-simbol yang menggambarkan sindiran bagi para peguasa dan ndoro bentukan penjajah Belanda pada saat itu. Namun ’batik kerajinan tangan rakyat di Blitar’ yang berkembang pada saat itu masih sebatas seperti cerita dalam Wayang Beber yang peruntukannya sebagai penghias dinding ruangan.
Dikutip dari balitar.id, batik tutur memiliki 15 motif, beberapa motif diantaranya, Cinde Gading, Gambir Sepuh, Simo Samaran, Winih Semi, Jalu Watu, Celeret Dubang, Tanjung Manila, Mupus Pupus, Galih Dempo, Mirong Kampuh Jinggo, Gunung Menyan dan lain-lain.
Sentra Pengrajin Batik
Tempat pengrajin batik tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Blitar diantaranya adalah:
1. Batik Tulis Djojo Koesoemo
Terletak di Dusun Tolok Rt 2/1 no 5, Desa Pojok Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar
Batik Tulis Wonokusumo
Terletak di Desa Janten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar
Batik Tulis Dewi Sri
Terletak di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar
Batik Tlogo
Terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar
Batik Tutur yang di produksi oleh Dewan Kesenian Kabupaten Blitar
Batik Cantik
Terletak di Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar
Batik Jumput Zakia
Terletak di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar
One thought on “Batik Kabupaten Blitar Jawa Timur”